Salatiga Jl. Argo tunggal
Ungaran Jl. Sembungan utara

Selasa, 24 September 2013

Sejarah Nama Getuk Kethek



GETUK KETHEK SALATIGA

Demikian nama jenis makanan yang berbahan baku dari singkong/ ubi kayu ini muncul justru diberikan oleh konsumen / para pelanggan getuk kethek “Satu Rasa” yang telah lebih awal mengenal sebagai petunjuk agar dapat menemukan alamat yang tepat untuk bisa membeli getuk sebagaimana yang diharapkan alias tidak keliru dengan getuk-getuk hasil produk yang lain, bahwa di depan rumah penjual getuk tersebut terdapat peliharaan / memelihara seekor “Kethek” (Monyet), disamping alamat lengkapnya adalah Jln. Argo Tunggal No. 9 Argo Mulyo Salatiga, tepatnya + 100 M masuk gang kearah timur dari pertigaan ABC Salatiga (Arah Solo – Semarang).

MENGAPA GETUK KETHEK “SATU RASA”
 Getuk Kethek “Satu Rasa” cukup diminati oleh para pemburu kuliner yang datang ataupun melewati Kota Salatiga sebagai oleh-oleh khusus maupun alternatif, alasannya sederhana saja : karena getuk merupakan jenis makanan nDeso yang telah dikenal masyarakat sejak jaman “behula” hingga kini masih menjadi kelangenan, bahkan “ngangeni” bagi sebagian orang / kalangan tertentu pada umumnya.
Lebih spesifik lagi bahwa getuk kethek yang dikemas dengan label “Getuk Satu Rasa” bergambar Kethek/Monyet pada kardus pembungkusnya ini memiliki ciri khas yaitu diproses tanpa menggunakan bahan pengawet, tanpa zat pewarna maupun zat kimia lainnya sehingga para pelanggan getuk tak perlu khawatir akan terdapatnya kandungan unsur radikal bebas yang membahayakan bagi kesehatan.

KOQ ADA JENIS MAKANAN GETUK KETHEK ?
Tentang riwayat usaha getuk kethek ini, konon ceritanya adalah usaha yang dirintis oleh Buyut USREG (Almh) yang dengan sabar menekuni usaha keluarga berupa aneka makanan berbahan baku dari singkong, diantaranya adalah berjenis “Getuk” yang dijajakan dipasar dan lokasi sekitar ABC Salatiga pada tahun 1965 an dimana kondisi pada periode tahun-tahun tersebut sangat sulit bagi sebagian warga masyarakat untuk mendapatkan makanan yang membuat perut kenyang dan getuk Buyut Usreg laku keras dibeli sebagai makanan tambahan / alternatif pengganti nasi beras.
Demikian dari tahun ke tahun bersama dinamika pasang surut yang mewarnai suatu usaha keluarga kemudian usaha getuk ini dilanjutkan oleh Nenek Suwarni/Mbah Samsi. Seiring dengan majunya jaman trend modern dan terjadinya pergeseran selera / pola konsumsi masyarakat yang ditandai dengan banyak merebaknya jajanan pabrikan modern maka jajanan getuk yang merupakan makanan tradisional dirasa mulai ditinggalkan oleh masyarakat pembeli.

Adalah sebuah “Ide Cemerlang” oleh Nenek suwarni / Mbah Samsi, sebuah gagasan sederhana yang diwujudkan dengan tekat kuat dan ternyata membuahkan hasil yang sangat berharga bagi keluarga yaitu pangsa pasar yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Dengan kerendahan hati dan kesederhanaannya Nenek Suwarni / Mbah Samsi mengawali mengenalkan jajanan getuk bercita-rasa “Manis Gurih Harum” dengan perpaduan komposisi yang pas antara bahan baku singkong kelapa dan gula pasir asli.
Suatu “langkah” oleh Nenek Suwarni / Mbah Samsi dalam mempertahankan usaha keluarga / menjajakan getuk agar tetap diminati pembeli (perlu diketahui bahwa getuk yang dijajakan sebelumnya hanya berasa asin saja).
Manusia berupaya Tuhan memberkahi, alhasil getuk Nenek Suwarni/Mbah Samsi dimulai sejak tahu 1990 an dengan cita rasa yang baru dapat diterima oleh pembeli, sejalan dengan animo sebagaian masyarakat yang kembali tertarik pada makanan tradisional dengan memilih jajanan tanpa kandungan kimiawi (Getuk Kethek lah salah satunya).
Hingga kini getuk tradisional yang dikelola Nenek Suwarni / Mbah Samsi dibantu oleh anak-anaknya (Pak San dan Pak To) yang selanjutnya dikemas dengan label Getuk Kethek “Satu Rasa” dari Salatiga ini tetap exis dijajakan diantara kepesatan semarak munculnya jajanan aneka makanan modern.

CABANG GETUK KETHEK SALATIGA DI UNGARAN
Agar pembeli lebih mudah mendapatkan jajanan getuk kethek ini dibuka pula cabang Penjualan Getuk Kethek “Satu Rasa” di Unggaran terletak di Jl. Sembungan Utara No1 (di belakang POLTAS Ungaran, yang dikelola oleh Pak Munhardi dan Pak Andri (anak dari Nenek Suwarni/Mbah Samsi) yang tentu saja mengusung resep pengolahan dari orang tuanya dengan cita rasa yang serupa dan sama, kalau di Salatiga dapat memesan getuk kethek melalui nomor telepon 0298 315374  di Cabang Ungaran dapat dipesan melalui nomor HP 081392070777
Dengan memperhitungkan waktu jarak tempuh perjalanan, pembeli dapat mempertimbangkan membeli getuk kethek di Salatiga atau kah di Ungaran, maklum getuk kethek yang diolah secara original tanpa bahan pengawet ini hanya mampu bertahan selama 5 sampai 6 jam pada kondisi udara diluar kulkas, bila menghendaki dikonsumsi selebihnya waktu tersebut tentunya harus disimpan pada kulkas sebelum kondisi getuk menjadi sayub/basi.

Ditulis oleh keluarga Getuk Kethek untuk melengkapi artikel-artikel mengenai Getuk Kethek “Satu Rasa” yang telah lebih dulu dimunculkan oleh para simpatisan Getuk Kethek Salatiga.